Profil Kromatografi dan Penentuan Kadar Flavonoid Total Fraksi N-Heksan Daun Kalangkala (Litsea angulata BI) Menggunakan Spektrofotometri UV-VIS
1. Pendahuluan
Daun kalangkala (Litsea angulata BI) adalah salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai sumber senyawa bioaktif, termasuk flavonoid. Flavonoid dikenal karena berbagai manfaat kesehatan, termasuk aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan profil kromatografi dan kadar flavonoid total dari fraksi n-heksan daun kalangkala menggunakan spektrofotometri UV-VIS.
2. Metodologi
2.1 Persiapan Sampel
1. Pengambilan dan Pengeringan: Ambil daun kalangkala yang segar, cuci, dan keringkan di tempat yang teduh. Giling daun yang sudah kering hingga halus.
2. Ekstraksi: Ekstraksi dilakukan dengan pelarut n-heksan untuk mendapatkan fraksi yang mengandung senyawa non-polar. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi atau Soxhlet.
3. Filtrasi dan Konsentrasi: Saring ekstrak n-heksan dan konsentrasikan dengan evaporasi pelarut menggunakan evaporator rotari.
2.2 Profil Kromatografi
1. Metode Kromatografi: Gunakan kromatografi lapis tipis (TLC) untuk menentukan profil kromatografi fraksi n-heksan.
o Persiapan Lembaran TLC: Siapkan lembaran TLC dengan fase diam yang sesuai (misalnya, silika gel).
o Aplikasi Sampel: Aplikasikan ekstrak n-heksan pada lembaran TLC dan kembangkan dalam sistem pelarut yang sesuai.
o Deteksi: Deteksi noda pada lembaran TLC dengan menggunakan penyemprot pengindera UV atau pewarnaan khusus, jika diperlukan.
2. Interpretasi Profil: Amati dan catat posisi noda berdasarkan mobilitas relatif (Rf) untuk menentukan komponen dalam fraksi n-heksan.
2.3 Penentuan Kadar Flavonoid Total
1. Persiapan Larutan Standar: Siapkan larutan standar flavonoid (misalnya, kuersetin) dalam pelarut yang sesuai untuk pembuatan kurva standar.
2. Metode Spektrofotometri UV-VIS:
o Preparasi Sampel: Larutkan fraksi n-heksan dalam pelarut (misalnya, metanol) dan saring sebelum analisis.
o Pengukuran Absorbansi: Ukur absorbansi larutan fraksi n-heksan pada panjang gelombang tertentu, biasanya sekitar 420-430 nm, menggunakan spektrofotometer UV-VIS.
o Kurva Standar: Plot kurva standar dari larutan standar flavonoid dan tentukan konsentrasi flavonoid dalam sampel dengan membandingkan absorbansi sampel dengan kurva standar.
3. Perhitungan Kadar Flavonoid: Hitung kadar flavonoid total berdasarkan kurva standar dan volume sampel yang digunakan.
3. Hasil dan Pembahasan
3.1 Profil Kromatografi
• Hasil TLC: Sajikan hasil kromatografi lapis tipis, termasuk Rf nilai dan warna noda, untuk menentukan komponen dalam fraksi n-heksan daun kalangkala.
3.2 Kadar Flavonoid Total
• Hasil Spektrofotometri: Laporkan hasil pengukuran absorbansi dan konsentrasi flavonoid dalam fraksi n-heksan.
• Perbandingan: Diskusikan hasil kadar flavonoid total dengan studi sebelumnya atau nilai referensi.
4. Kesimpulan
Penelitian ini berhasil mengidentifikasi komponen dalam fraksi n-heksan daun kalangkala menggunakan kromatografi lapis tipis dan menentukan kadar flavonoid total menggunakan spektrofotometri UV-VIS. Hasil ini memberikan informasi penting mengenai potensi bioaktivitas flavonoid dari daun kalangkala.
situs slot
situs slot gacor
toto macau
togel online
togel resmi
situs bandar togel
bandar togel
situs slot
bandar togel
bandar togel
toto macau 4d
bandar togel
bandar togel